Museum Batik Nasional Pekalongan dan Sejarah Batik Pekalongan

Museum Batik Nasional Pekalongan dan Sejarah Batik Pekalongan
Museum Batik Nasional Pekalongan, Jawa Tengah, hingga kini mengoleksi sedikitnya 1.089 kain batik dari berbagai macam motif dan corak.
Manajer Mueseum Batik Nasional Pekalongan, Bilqis Diab, di Pekalongan, Sabtu, mengatakan seribu lebih koleksi kain batik berjenis kontemporer, tradisional, dan pesisir ini berasal dari sumbangan para pencinta batik Indonesia.
“Koleksi kain batik yang tersimpan di museum ini memang paling lengkap. Kain batik yang dikoleksi di sini juga merupakan jenis batik yang dipengaruhi dari Keraton Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Lasem,” katanya.
Setiap tahunnya, menurut dia, koleksi batik kuno tersebut akan dipamerkan secara bergantian, mengingat tempat untuk pameran terlalu sempit.
“Koleksi batik kuno akan kami pamerkan, dan diganti setiap tiga hingga empat bulan dalam setahunnya,” katanya menjelaskan.
Kepopuleran Museum Batik Nasional Pekalongan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Juli 2006, kata dia, tidak terlepas dari sejarah masyarakat Pekalongan yang identik bermata pencaharian sebagai perajin batik.
Sejarah Batik Pekalongan
Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan menurut data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju.
Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah – daerah baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.
Ke timur batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah Barat batik berkembang di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini, maka batik Pekalongan yang telah ada sebelumnya semakin berkembang.
Seiring berjalannya waktu, Batik Pekalongan mengalami perkembangan pesat dibandingkan dengan daerah lain. Di daerah ini batik berkembang di sekitar daerah pantai, yaitu di daerah Pekalongan kota dan daerah Buaran, Pekajangan serta Wonopringgo.
Perjumpaan masyarakat Pekalongan dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu dan Jepang pada zaman lampau telah mewarnai dinamika pada motif dan tata warna seni batik.
Sehubungan dengan itu beberapa jenis motif batik hasil pengaruh dari berbagai negara tersebut yang kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu, yaitu batik Jlamprang, diilhami dari Negeri India dan Arab. Lalu batik Encim dan Klengenan, dipengaruhi oleh peranakan Cina. Batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai, tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang.
Perkembangan budaya teknik cetak motif tutup celup dengan menggunakan malam (lilin) di atas kain yang kemudian disebut batik, memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh negara-negara itu. Ini memperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.
Batik Pekalongan menjadi sangat khas karena bertopang sepenuhnya pada ratusan pengusaha kecil, bukan pada segelintir pengusaha bermodal besar. Sejak berpuluh tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya, batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan yang kini terbagi dalam dua wilayah administratif, yakni Kotamadya Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.
Pasang surut perkembangan batik Pekalongan, memperlihatkan Pekalongan layak menjadi ikon bagi perkembangan batik di Nusantara. Ikon bagi karya seni yang tak pernah menyerah dengan perkembangan zaman dan selalu dinamis. Kini batik sudah menjadi nafas kehidupan sehari-hari warga Pekalongan dan merupakan salah satu produk unggulan. Hal itu disebabkan banyaknya industri yang menghasilkan produk batik. Karena terkenal dengan produk batiknya, Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik. Julukan itu datang dari suatu tradisi yang cukup lama berakar di Pekalongan. Selama periode yang panjang itulah, aneka sifat, ragam kegunaan, jenis rancangan, serta mutu batik ditentukan oleh iklim dan keberadaan serat-serat setempat, faktor sejarah, perdagangan dan kesiapan masyarakatnya dalam menerima paham serta pemikiran baru.
Batik yang merupakan karya seni budaya yang dikagumi dunia, diantara ragam tradisional yang dihasilkan dengan teknologi celup rintang, tidak satu pun yang mampu hadir seindah dan sehalus batik Pekalongan.

Galeri Foto Suporter Cantik Piala Dunia 2014





Prediksi Belanda vs Kosta Rika

Head to Head Belanda vs Kosta Rika :
Belum ada catatan pertandingan sebelumnya

Lima Pertandingan terakhirnya Belanda :
29 Jun 2014 Belanda 2 – 1 Meksiko (WOC)
23 Jun 2014 Belanda 2 – 0 Cili (WOC)
18 Jun 2014 Australia 2 – 3 Belanda (WOC)
14 Jun 2014 Spanyol 1 – 5 Belanda (WOC)
05 Jun 2014 Belanda 2 – 0 Wales (UJI)

Lima Pertandingan terakhirnya Kosta Rika :
30 Jun 2014 Kosta Rika 1 – 1 Yunani (WOC)
24 Jun 2014 Kosta Rika 0 – 0 Inggris (WOC)
20 Jun 2014 Italia 0 – 1 Kosta Rika (WOC)
15 Jun 2014 Uruguay 1 – 3 Kosta Rika (WOC)
07 Jun 2014 Kosta Rika 1 – 1 Irlandia (UJI)

Prediksi Pemain Belanda vs Kosta Rika 6 Jul 2014 :
Belanda  (4-3-3  ) : J.Cillessen, Verhaegh, De Vrij, Blind, R. Vlaar, Kuijt, De Jong, G.Wijnaldum, Sneijder, A.Robben, RV.Persie

Kosta Rika ( 4-4-2 ) : Navas , Umana , Diaz , Duarte , Gamboa , Gonzalez , Borges , Bolanos , Tejeda , Ruiz , Campbel.

Prediksi Skor Belanda vs Kosta Rika adalah : 2 – 0